Minggu, 17 Agustus 2014

Apakah Kejelekan Dan Kebaikan Dilipatgandakan Di Bulan Ramadan?

Apakah benar bahwa keburukan dilipatgandakan (dosanya) di bulan Ramadan seperti halnya kebaikan dilipatgandakan? Apakah ada dalilnya?

Alhamdulillah.
Ya, kebaikan dan keburukan dilipatgandakan pada waktu dan tempat yang mulia. Akan tetapi ada perbedaan antara melipatgandakan kebaikan dan keburukan. Kebaikan dilipat gandakan, baik kuantitas maupun kualitas. Maksud kuantitas adalah bilangan. Kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali atau lebih. Maksud kualitas adalah pahalanya agung dan banyak. Sementara kejelekan pelipatgandaannya hanya dari sisi kualitas, yaitu bahwa dosanya lebih besar dan siksaannya lebih berat. Sementara dari sisi kuantitas, satu keburukan (tetap dihitung) satu keburukan, tidak mungkin (dihitung) lebih banyak dari satu keburukan.
Dalam kitab Matholib Ulin Nuha, 2/385 dikatakan: “Kebaikan dan kejelekan dilipatgandakan terkait tempat yang mulia seperti Mekkah, Madinah dan Baitul Maqdis serta masjid-masjid, begitu juga dengan waktu yang agung, seperti hari Jum’at, bulan-bulan haram (suci) dan Ramadan. Tidak ada perbedaan pendapat berkaitan dengan pelipatgandaan kebaikan. Adapun masalah keburukan, sebagian kelompok berpendapat demikian pula halnya (keburukan dilipatgandakan), mereka mengikuti (pendapat) Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud. Sebagian ahli tahqiq (ulama) mengatakan: “Mengenai pendapat Ibnu Abbas  dan Ibnu Mas’ud dalam hal dilipatgandakannya keburukan, yang mereka maksud adalah melipatgandakan kualitas, bukan kuantitas.” 
Syekh Ibnu Baz rahiamhullah ditanya: “Apakah berpuasanya seorang muslim mendapatkan tebusan dosa-dosa kecil dan besar? Dan apakah dosa kemaksiatan dilipatgandakan di bulan Ramadan?”
(Beliau) menjawab: “Seorang muslim dianjurkan, baik pada bulan Ramadan dan selain (Ramadan) untuk menekan nafsu buruknya, agar jiwanya lebih tenang dan senang dengan kebaikan. Seharusnya dia melawan musuh Allah Iblis agar selamat dari keburukan dan ajakannya. Seorang muslim di dunia ini senantiasa (melakukan) perlawanan besar terhadap jiwa, hawa nafsu dan setan. Maka hendaknya memperbanyak taubat dan memohon ampun setiap waktu.
Akan tetapi waktu satu sama lain berbeda. Bulan Ramadan adalah bulan terbaik dalam setahun, yaitu bulan pengampunan, rahmat dan pembebasan dari siksa neraka. Maka pada bulan dan tempat yang baik, kebaikan dilipatgandakan, dan dosa keburukan juga lebih berat. Keburukan di bulan  Ramadan lebih besar dosanya dibandingkan selain (Ramadan). Sebagaimana ketaatan di bulan Ramadan pahalanya lebih banyak di sisi Allah dibandingkan selain Ramadan. Jika kedudukan Ramadan seperti ini dengan kedudukan nan agung, maka ketaatan di dalamnya memiliki keutaaman yang agung (pula) dan dilipatgandakan yang banyak. Begitu juga dosa kemaksiatan di dalamnya juga lebih berat dan lebih besar dibandingkan selain Ramadan. 
Seorang muslim hendaklah menggunakan kesempatan di bulan yang barakah ini dengan ketaatan dan amal shaleh serta meninggalkan berbagai keburukan. Semoga Allah menerima amalnya dan memberi taufiq untuk tetap istiqamah dalam kebenaran. Akan tetapi keburukan tetap (dibalas) semisalnya,  tidak dilipatgandakan dalam bilangan,  baik di bulan Ramadan maupun selain Ramadan. Sementara kebaikan dilipatgandakan sepuluh kali sampai berlipat-lipat. Berdasarkan firman Allah di surat Al-An’am:
( مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا وَمَنْ جَاءَ بِالسَّيِّئَةِ فَلا يُجْزَى إِلا مِثْلَهَا وَهُمْ لا يُظْلَمُونَ ) سورة الأنعام: 160
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-An’am: 160)
Ayat-ayat semacam ini banyak sekali. Begitu pula halnya (berkaitan dengan) tempat yang mulia seperti di dua tanah haram yang mulia (Mekkah dan Madinah), maka di kedua tempat tersebut (balasan bagi kebaikan) dilipatgandakan, baik kualitas maupun kuantitas. Akan tetapi keburukan tidak dilipatgandakan kuantitasnya, yang dilipatgandakan hanyalah kualitasnya pada waktu dan tempat yang mulia. Sebagaimana tadi telah dijelaskan. Wallahu waliyyut taufiq
Majmu Fatawa Wa Maqalat Mutanawwi’ah, 15/446.
Syekh Ibnu Utsaimin rahiamhullah berkata dalam kitab Syarhu Al-Mumti, 7/262: “Kebaikan dan keburukan dilipatgandakan di tempat dan waktu yang mulia. Namun kebaikan dilipatgandakan dari sisi kuantitas dan kualitas, sedangkan keburukan dilipatgandakan dari sisi kualitas saja, bukan kuantitas. Karena Allah ta’ala berfirman di surat Al-An’am, dan ayat ini turun sebelum hijrah (Makkiyah):
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barangsiapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (QS. Al-An’am: 160)
Begitu juga firman-Nya dalam ayat lain: “Dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih.” (QS. Al-Hajj: 25).
(Dalam ayat tersebut) tidak dikatakan “Kami lipatgandakan (kejelekan itu)" akan tetapi yang dikatakan “Niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih”. Maka melipatgandakan keburukan di Mekkah dan Madinah adalah kualitasnya. Artinya lebih pedih dan lebih menyakitkan berdasarkan firman Allah “Dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebagian siksa yang pedih.” (QS. Al-Hajj: 25).

5 Amal Ibadah Mulia di Bulan Puasa Ramadhan

tiap amal ibadah umat muslim balasannya akan dilipatgandakan. Betapa beruntungnya bila kita sebagai umat islam dapat memanfaatkan momen ini sebagai ladang pahala, dengan melaksanakan yang wajib dan mengisi kegiatan sehari-hari dengan amal ibadah yang sunat, Inshaallah kita termasuk golongan orang-orang beruntung.kegiatan puasa lazada indonesia
Di Bulan Ramadhan, selain melaksanakan ibadah yang wajib seperti berpuasa dan sholat, ada beberapa amalan ibadah sunat lainnya yang dapat kita praktekan di keseharian kita. Dengan mendampingkan ibadah wajib dengan ibadah sunnah, pada akhir bulan Ramadhan kita dapat merasakan hari kemenangan (Idul Fitri) dengan penuh sukacita. Ingin tahu apa saja amalan ibadah penyempurna Ibadah puasa ini? Mari kita simak bersama.

1. Membaca Al-Qur’an

Seperti yang sudah sering diungkapkan bahwa ibadah pada bulan puasa pahalanya dilipatgandakan, begitu juga dengan membaca Al-Quran. Diriwayatkan, membaca Al-Quran pada bulan Ramadhan memiliki keutamaan bahwa tiap huruf yang kita baca akan mendapat pahala sebanyak 27 kali. Tidak hanya membaca saja, sekedar mendengar bacaan Al-Qur’an saja bagi umat muslim adalah pahal, maka perbanyaklah mendekatkan diri pada kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan bacaan Al-Qur’an selama bulan suci Ramadhan.
Bahkan tidak hanya mendengar atau membaca, bila kita masih terbata-bata (belum lancar) dalam membaca Al-qur’an pun, kita akan mendapatkan pahala, diluar maupun didalam bulan Ramadhan.

2. Sedekah

Penyempurna ibadah puasa Ramadhan lainnya ialah bersedekah. Diriwayatkan dalam hadist shahih:
Rasullah ditanya: “sedekah manakah yang paling utama? beliau menjawab: Sedekah di Bulan Ramadhan.” (H.R. Turmudzi).
Maka dari itu daripada sering-sering bermegah dengan harta yang kita miliki, lebih baik harta yang kita miliki kita sisihkan sebagian untuk para fakir miskin  yang membutuhkan. Apalagi bulan Ramadhan juga bulan dimana amal baik dilipatgandakan pahalanya disisi Allah SWT.

3. Shalat Tarawih

Amalan ibadah yang satu ini termasuk sunnah muakad artinya tidak wajib, namun sayang sekali pada kesempatan bulan Ramadhan dimana pahala dilipatgandakan ini kita tidak melaksanakan amalan sunnah. Maka daripada setelah berbuka dan magrib kita hanya sekedar bengong atau tidur, lebih baik melakukan shslat tarawih.
Kita bisa mengajak keluarga atau bahkan sesekali kawan-kawan untuk shalat tarawih bersama sebagai bentuk silaturahmi yang berpahala juga. Maka belum afdol rasanya bila melaksanakan puasa Ramadhan tanpa melaksanakan shalat tarawih.
Shalat tarawih ini juga dijelaskan dalam sabda Nabi Muhammad saw:
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan puasa Ramadhan dan aku telah mensunatkan qiyamnya (shalat di malam harinya). karena itu, barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan dan shalat dimalah harinya karena iman dan mengharap pahala serta ridha Allah, maka keluarlah dosanya sebagaimana pada hari dia dilahirkan oleh ibunya” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi).

4. Shalat Witir

Shalat witir umumnya dilaksanakan sekaligus setelah tawarih dilakukan. Seperti tarawih, sholat witir juga hukumnya sunnah muakad dan dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw untuk dilakukan tiap malam.
Ali r.a. berkata, bahwasannya Nabi saw. pernah bersabda: “barang siapa tidak mengerjalan (shalat) witir, maka bukan dari golonganku.” (H.R. Ahmad).
Begitu pentingnya shalat witir ini terungkap seperti hadist diatas. Jadi bila kita melaksanakan shalat tarawih, agar lebih sempurna lagi dirikanlah pula shalat witir setelahnya, Insha Allah ibadah-ibadah ini merupakan jalan menuju kesempurnaan puasa Ramadhan.

5. Itikaf

Ibadah lainnya yaitu adalah Beritikaf (berdiam sejenak di masjid dengan niat itikaf). ibadah ini disunahkan dilakukan pada setiap waktu, terutama pada sepuluh hari terakhir karena pada 10 terakhir Ramadhan dan malam-malam ganjil terdapat malam “lailatul Qadr.”

Step By Step Cara Menginstall CISCO Packet Tracer 6.0

1.  Pertama anda harus mendownload Packet Tracer 6.0.1, setelah anda download file Packet    Tracer  6.0.1, Lalu klik untuk melakukan instalasi dan akan muncul jendela seperti di bawah ini,   langsung klik  Next >

2.

Pada License Agreement, baca dahulu EULA nya setelah itu pilih "I accept the agreement" untuk menyetujui instalasi Packet Tracer, setelah itu klik Next >

3.Selanjutnya adalah memilih lokasi folder untuk Instalasi, secara default akan terinstal di Program Files

4.Tentukan nama folder untuk Start menu

5.Checklist "Create a desktop icon" untuk membuat shortcut di desktop agar mempermudah menjalankan program

6.Setelah itu klik Install untuk memulai proses instalasi hingga selesai

7.setelah selesai klik finish, klik icon packet tracer pada desktop anda. lalu jendela packet tracer akan  muncul.


                                                               Selamat Mencoba

Sabtu, 16 Agustus 2014

Biodata

Nama : Maulana Abdurachman Hakim
Umur : 16 Tahun
Alamat : Jl.Pandu No.23 banjarbaru
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Hobby : Olahraga Dan Bermain Game
Sekolah : SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru
Jurusan : TKJ